, Singapore
/Tim Mossholder from Unsplash

MAS reminds insurers about guidelines on fair practices for PWDs

MAS said efforts will be made to withdraw the reservation on Article 25(e) of the UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities.

Whilst insurers are discouraged from indiscriminately rejecting applications based on disabilities or mental health conditions, they are not prohibited from declining applications, setting higher premiums, or applying appropriate conditions based on risk assessments.

In health insurance, risk assessments consider factors such as medical history, health condition, and risks arising from known conditions.

In response to a parliamentary question regarding guidelines for insurers to adopt fair and responsible practices towards persons with disabilities (PWDs) and those with mental health conditions, Lawrence Wong, Deputy Prime Minister and Minister for Finance, and Chairman of the Monetary Authority of Singapore (MAS) clarified the guidelines for PWD.

The government intends to withdraw the reservation placed on Article 25(e) of the UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities.

In December 2022, MAS issued a consultation paper on guidelines for financial institutions, including insurers, on fair practices towards customers, including those with disabilities and mental health conditions.

ALSO READ: National Disability Insurance Scheme needs to improve – Actuaries Institute

Proposed guidelines emphasise that insurers should not reject applications solely based on declared personal information such as a disability or mental health condition.

Objective assessment of every application is expected, relying on reliable information or data relevant to the risks being insured.

MAS is carefully reviewing feedback received on the proposed guidelines. The intention is to finalise and issue the guidelines by the middle of the next year.

Following the issuance of the guidelines, efforts will be made to withdraw the reservation on Article 25(e) of the UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.