, India
/Still Pixels from Pexels

India’s non-life insurance industry posts slower growth for October

Year-to-date, a double-digit growth is recorded driven by health and motor.

In October 2023, the non-life insurance industry in India reported a premium of Rs 23,814.6 crore, indicating a more moderate growth of 13.6% compared to the previous month's 29.1% and 18.5% in October 2022. 

The growth is attributed to increases in crop insurance, retail health, and motor OD insurance segments. 

Year-to-date figures for FY24 show sustained double-digit growth, primarily driven by health and motor insurance. 

However, growth is slightly subdued compared to the previous year due to declines in the liability and marine segments, with crop insurance, fire, and credit guarantee segments also reporting slower growth.

Public sector premiums remain approximately one-third of the total aggregate premium. CareEdge Ratings projects a medium-term growth rate of 13-15% for the Indian non-life insurance market. 

ALSO READ: India’s first-year premiums contraction eases in September

The health and motor insurance segments are expected to surpass Rs 1 lakh crore and Rs 80,000 crore, respectively, in FY24. 

The sector's growth will be driven by rising disposable income levels and overall expansion across various segments. 

Factors contributing to business growth include stabilised loss ratios, cost containment efforts, a favourable regulatory environment, strengthened distribution networks, and increased investment. 

The entry of new companies into the market is expected to intensify competition.

While flood-related damages in Sikkim and surrounding states may adversely impact claims and profitability for the non-life insurance segment, the overall outlook remains stable in the medium term.

However, potential challenges include heightened competition, uncertainties in the international geopolitical environment, and elevated inflation, which could negatively affect economic growth and subsequently impact the non-life insurance sector.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.