, APAC
/Tom Wilson from Unsplash

How global issues impact reinsurance: Guy Carpenter

Repricing risks, using quality data, and seeking alternative solutions are fundamental steps for insurers.

The reinsurance industry's global nature has traditionally provided a buffer against regional risks. However, a confluence of factors, including record catastrophe losses, rising interest rates, geopolitical tensions, and increased climate risk, is exerting pressure on insurers and reinsurers, according to Guy Carpenter.

In their recent report titled “Beginning Of A New Era—Impact Of Global Issues In (Re)Insurance”, there are strategic adjustments Guy Carpenter suggests.

Despite record losses since 2017, non-peak perils are now driving annual aggregate catastrophe losses, challenging insurers. This shift necessitates a reevaluation of risk exposure, especially in catastrophe-prone regions like Australia and Japan.

Escalating interest rates, compounded by negative returns in 2022, affect insurers' fixed-income portfolios. The decline in market values requires a focus on underwriting profit to counterbalance falling investment returns.

The recent spike in the consumer pricing index, driven by supply-chain disruptions from COVID-19 and the Russia-Ukraine war, also adds uncertainty. Social inflation and the economic impacts of increased catastrophe frequency further complicate pricing strategies.

ALSO READ: Tariffs can limit insurers' ability to adjust prices, reinsurance rates ‘muted’: Gallagher Re

Whilst unrealised investment losses and limited new capital result in reinsurers deploying capital selectively. Declines in dedicated reinsurance capital require a cautious approach, impacting pricing in the market.

Alarmingly, global property catastrophe pricing rose significantly during January renewals, driven by inflation and interest rates. Decreased retrocession market capacity forces insurers to increase retention, potentially limiting growth opportunities.

The Intergovernmental Panel on Climate Change highlights the link between emissions and increased insurance claims. Insurers must enhance data and modelling capabilities to assess the impact of climate risk scenarios.

With reinsurers tightening capacity and pricing, insurers should explore non-traditional reinsurance instruments to manage volatilities. Whole account quota share and parametric covers offer alternatives to navigate uncertainties. Repricing risks, using quality data, and seeking alternative solutions, such as pooling, are fundamental steps for insurers.

Thus, delivering underwriting books with superior performance enhances bargaining power with reinsurers.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.