, Hong Kong
/Pixabay

BOC Life’s outlook turns sour: Moody’s

Downgrade risks include failing profitability, capital adequacy, a downgrade of BOC Hong Kong's rating, and a decline in the ability or willingness of shareholders and affiliates to provide support.

BOC Group Life Assurance outlook changed to negative, amidst the insurer’s sensitivity to a potential decline in the rating or credit quality of BOC Hong Kong, as BOC Life benefits from affiliate support, Moody’s Investors Services said.

BOC Life is 51% owned by BOC Hong Kong Limited and 49% owned by Bank of China Group Insurance Company Limited, ultimately owned by Bank of China Limited (BOC, deposits A1 negative, BCA baa1). 

The negative outlook of BOC Life's A1 insurance financial strength rating (IFSR) acknowledges its good profitability and solid capitalisation, supporting self-sustained business growth while recognising potential challenges, including high reliance on savings-type products with lower margins and exposure to corporate bonds sensitive to credit spreads.

Factors that could lead to an upgrade are limited due to the negative outlook. 

ALSO READ: AIA Group releases climate action plan, target net-zero by 2050

However, Moody's could return the outlook to stable if the rating outlook for BOC Hong Kong improves, or there is a significant enhancement in BOC Life's standalone credit profile through diversified distribution channels, improved profitability (ROC consistently above 12%), reduced high-risk asset exposure, and strengthened capital adequacy.

Downgrade risks include deteriorating profitability (ROC below 8% on a sustained basis), sustained weakening of capital adequacy, a downgrade of BOC Hong Kong's rating, and a decline in the ability or willingness of shareholders and affiliates to provide support.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.