, Australia
/Jan Antonin Kolar from Unsplash

ICA praises federal overhaul for personalised financial advice boost

The old regulatory framework entailed limited access to financial advice, especially for low- and middle-income Australians.

The Insurance Council of Australia (ICA) approved of the Federal Government's decision to revamp financial advice regulations, allowing insurers to offer more personalised financial advice. 

Andrew Hall, CEO of ICA, commended the reforms aimed at addressing the advice gap by relaxing restrictions on who can provide financial advice.

"Modernising the advice regime will allow for better interactions between insurers and their customers, leading most importantly to greater financial resilience and overall well-being," Hall said.

The previous regulatory framework, implemented after the Hayne Royal Commission, while valuable in addressing past issues, inadvertently limited access to financial advice, especially for low- and middle-income Australians. 

The revised regulations introduce a new category of 'qualified advisers' and permit less complex financial advice without the need for full professional qualifications. 

ALSO READ: ICA commends New South Wales Gov’t for ESL reform

This change is expected to significantly enhance access to advice on simple insurance matters currently restricted.

Customers often express dissatisfaction that insurers cannot provide advice based on their individual circumstances, requiring them to assess product suitability without professional guidance, except when using a broker. 

The announced changes, including the modernised best interests duty, aim to facilitate clearer conversations between insurance customers and their providers, leading to improved financial outcomes.

In the context of the growing protection gap, the difference between the cost of recovering from an unexpected event and available insurance coverage, these changes will enable customers to make more informed choices about insurance that adequately covers the risks they face.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.