, APAC
139 views
/Pixabay

Asian insurtech investments to recoil in 2024 – Clyde & Co.

Insurtechs offering genuinely innovative and unique solutions are likely to attract interest from capital providers.

The insurtech sector in Asia has seen significant growth, making the region the fastest-growing global market for insurtech investment. Whilst the US remains the leading region for overall insurtech investments, Asia has experienced a remarkable 58% year-on-year increase in venture capital investments as of mid-2023, according to Joyce Chan, Partner at Clyde & Co.

Asia’s total venture capital investments for 2023 is an estimated $634b, according to the report “The State of Global Insurtech 2023”.

Several Asian jurisdictions, including China, have implemented policy initiatives to promote the digital transformation of financial services, with Southeast Asian jurisdictions expected to witness higher growth rates in the short term.

ALSO READ: Global insurtech investments impress Q3 expectations: Gallagher Re

Singapore's insurtech space, in particular, has become more vibrant and attracted the most investment among all Asian markets in the first half of 2023. 

This trend is anticipated to continue into next year. The insurtech business in Thailand and other Southeast Asian countries, such as Indonesia, remains buoyant, with continued investment from local players and multinational insurers showing interest in insurtech solutions related to personal lines business.

There is also optimism that inward investment into the insurance sectors in Mainland China and the Hong Kong SAR will steadily increase in the next year. 

However, the global environment for insurtech investment may pose challenges for some startups. Market leaders and service providers offering genuinely innovative and unique solutions are likely to attract interest from capital providers, while others may find it challenging to secure investment.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.