, Australia
313 views
/Paul Knight from Unsplash

Bright 2024 ahead for Australian insurance industry – Jefferies report

Investment income is anticipated to remain at elevated levels or potentially improve.

The outlook for Australian insurance maintains a positive horizon for 2024, supported by key factors such as a sustained improvement in investment income, ongoing premium rate adjustments, and a reduction in loss severity related to domestic natural perils, according to Jefferies Equity Research.

Amongst the three Australian general insurers covered, QBE, SUN, and IAG are listed in order of preference.

Investment income is anticipated to remain at elevated levels or potentially improve. The first half of the fiscal year 2023 witnessed a significant improvement in investment income on technical reserves for insurers, with QBE, IAG, and SUN reporting growth rates of +10.8%, +104.5%, and +50%, respectively. 

With the RBA Governor expressing concerns about inflation, elevated interest rates are expected to persist. Although the pace of rate increases has slowed, incremental improvements in investment income are likely as reserves are reinvested. 

ALSO READ: Australians urged to secure right insurance when renting out homes for summer – ICA

Mark-to-market adjustments are also expected to moderate compared to previous years, and at a minimum, investment levels are expected to be maintained.

The severity of Australian catastrophe weather events is expected to decrease due to the onset of El Niño, characterised by warmer and drier conditions. 

A positive Indian Ocean Dipole, in conjunction with El Niño, could amplify the drying effect. According to Aon Plc, the estimated mean annual loss in La Niña weather events in Australia is A$2.36bn, compared to A$0.75bn in El Niño weather events. 

Despite QBE and SUN increasing allowances above prior-year catastrophe experience, actual claims are anticipated to be below the levels suggested by these allowances.

The momentum of premium rate increases is expected to persist on a delayed basis. With substantial rate hikes, some reaching 20%, insurers are likely to experience further growth in Gross Written Premium. 

As the majority of insurance contracts are renewed annually, this trend is expected to endure for the next six to twelve months.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.