, Korea
/Pixabay

Korea's driver insurance booms, navigates regulatory challenges

CAGR from 2016 to 2022 reached 8.6%.

The driver insurance market in Korea has seen significant growth from 2016 to 2022, with a compound annual growth rate of 8.6%, influenced by stricter legal regulations concerning traffic accidents, the Korean Re said. 

This growth is distinct from motor insurance, as driver insurance specifically protects individual drivers irrespective of the vehicle. 

Recent products in this category, especially post-2022, have expanded coverage in response to the legal changes, offering more comprehensive benefits.

Financially, the market has shown an interesting trend: while the loss ratio has decreased due to higher premiums, the expense ratio has increased, primarily due to rising acquisition costs. 

ALSO READ: Korean non-life and life industry stands steady in 2024 – Fitch Ratings

However, the overall profitability, as indicated by the combined ratio, has improved.

Looking forward, the driver insurance market is expected to continue growing, driven by ongoing legislative emphasis on accident prevention and the implementation of IFRS 17, which encourages products with higher contractual service margins. 

Nonetheless, this growth brings challenges, notably the risks of excessive competition, moral hazard, and mis-selling. 

In response, the Financial Supervisory Service (FSS) has introduced measures like a 20-year cap on policy coverage periods to prevent insurance churning and ensure consumer protection.

The future of this market hinges on a careful balance. Insurers need to focus on responsible product development and risk management, while regulators must ensure a healthy competitive environment and consumer awareness. 

The goal is to sustain growth without compromising financial health or consumer interests.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.