, APAC
/David McBee from Pexels

Only 5% of real estate investors confident about having proper insurance

According to a WTW report, 64% of real estate managers struggle to secure suitable insurance in hardening market.

The real estate sector has faced challenges, including shifts in demand for office and retail space, inflation, and rising interest rates. Despite these headwinds, firms are optimistic in 2024, yet only 5% of them feel they have enough insurance to cover climate-related loss.

According to the Global Real Estate Risk Outlook Report by WTW, real estate managers also face challenges in obtaining suitable insurance and risk transfer solutions, with 64% citing this as a major obstacle. 

The hardening market conditions make securing adequate property and casualty coverage at acceptable prices increasingly difficult. Budget constraints further limit alternative options for managing risks.

The survey reveals significant gaps in insurance coverage, especially in areas where companies have experienced losses. 

Despite 66% reporting significant impacts from climate-related losses, only 10% are confident in having sufficient insurance to mitigate severe impacts from extreme weather events.

ALSO READ: 20% of Singapore’s motor insurance claims are fraudulent – GIA

The report emphasises the need for a strategic approach to enhancing risk management strategies, ensuring comprehensive data access, and securing adequate insurance coverage. 

With the increasing frequency and severity of extreme weather events, a resilient and adaptable risk management framework becomes vital.

To minimise risks, the report suggests taking stock of building locations, providing complete address data, collecting building characteristics, and working with risk and analytics teams to implement survey programs. 

Optimising insurance cover involves using quantification tools, reviewing policy terms, and considering alternatives like parametric solutions.

The report, based on insights from 350 global companies, highlights challenges in obtaining comprehensive data for effective risk management.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.