, India
/Naveed Ahmed from Unsplash

India’s non-life sector driven by health, motor in January

Geopolitical tensions and elevated inflation could affect the sector in the medium term.

Non-life insurers of India saw premiums in January climb 6.6% to of Rs 27,220.6 crore, albeit slower than the previous month’s 14.7% and last year January’s 19.4%.

The growth was attributed to the health and motor OD businesses, CareEdge Ratings said. Year-to-date (YTD) fiscal year 2024 (FY24), the industry has shown double-digit growth, likewise driven by the aforementioned sectors.

However, this increment was perceived “subdued” than the previous year mainly because a fall in liability, crop insurance, and marine cargo, whilst fire and credit guarantee segments showed low growth rates year-on-year.

CareEdge Ratings estimates that the Indian non-life insurance market will continue to grow at a rate of approximately 13-15% in the medium term. 

ALSO READ: India’s life sector relaxes in January, YTD

The health and motor insurance segments are expected to breach the Rs 1 lakh crore and Rs 80,000 crore thresholds, respectively, in FY24. 

The growth of the industry will be primarily driven by increasing disposable income levels and growth across other segments.

Factors contributing to the sector's growth include a favourable regulatory environment, stabilization of loss ratios, containment of expenses, strengthening distribution networks, and higher investment.

However, competition is expected to increase with new companies entering the market. 

Additionally, geopolitical tensions and elevated inflation could potentially impact economic growth and subsequently affect the non-life insurance sector. Despite these challenges, the overall outlook for the non-life insurance sector remains stable in the medium term.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.