, Hong Kong
/Akil Mazumder from Pexels

Cross-agency steering group revamps website to boost sustainable efforts

The website also now features sustainability-related data, regulations, news, events, training, and internship opportunities. 

The Green and Sustainable Finance Cross-Agency Steering Group said it has made changes to its website which are aimed at providing a comprehensive green and sustainable finance information hub for various stakeholders.

Formed in May 2020, the steering group is co-chaired by the Hong Kong Monetary Authority (HKMA) and the Securities and Futures Commission. 

Its members include various governmental bodies and regulatory authorities – including the Insurance Authority of Hong Kong.

The Climate and Environmental Risk Questionnaire for Non-listed companies, originally launched in 2022, has been digitalised through the Sustainability Disclosure e-Portal. 

This questionnaire serves as a template to facilitate sustainability reporting, particularly for small and medium-sized enterprises (SMEs). The digitalisation of this tool streamlines reporting processes and promotes broader consent-based data sharing between corporates and financial institutions.

ALSO READ: HKIA warns of risks in premiums financing, “double-edged sword”

In collaboration with the Hong Kong University of Science and Technology, the steering group has developed two tools to support GHG emissions calculation and estimation. 

The calculation tool assists SMEs in calculating their GHG emissions based on actual activity levels, while the estimation tool aids financial institutions in estimating GHG emissions associated with their investments or loans, especially when data on underlying companies is limited.

The CASG website now features sustainability-related data, regulations, news, events, training, and internship opportunities. 

These resources are easily accessible with user-friendly browsing and search functions, providing stakeholders with comprehensive information on green and sustainable finance initiatives.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.