, APAC
/Josh Appel from Unsplash

Pension assets reach $55.7t on market surge

WTW said systemic risks persist despite a rebound.

A stronger capital market performance drove the global pension assets rebounds in 2023, reaching $55.7t, marking an 11% increase from 2022.

The latest Global Pension Assets Study by the Thinking Ahead Institute (founded by WTW) revealed a resurgence follows a notable decline in 2022, interrupting a decade of uninterrupted growth.

Equity allocations amongst global pension funds have decreased by nine percentage points since 2003, while bond allocations remain stable at 36%. 

Meanwhile, allocations to alternative asset classes like real estate and private equity have increased from 12% to 20% over the same period. 

Cash instrument allocations have also slightly risen from 1% to 3% over the past two decades.

The United States leads as the largest pension market, followed by Japan and the UK. Australia ranks fifth, with the highest allocation to equities and the lowest to bonds among the top seven pension markets. 

ALSO READ: Phl’s state social insurer expands mobile app to pensioners in S’pore and US

Defined contribution (DC) pensions now dominate in the top seven markets, accounting for 58% of assets, with many countries transitioning towards this model.

Whilst defined benefit (DB) funds still prevail in the Netherlands and Japan, other countries are increasingly adopting DC structures. 

In Australia, DC assets constitute 88% of total pension assets, while Canada and the UK also see significant growth in DC shares.

Despite the rebound, systemic risks persist, prompting pension funds to adapt quickly amidst regulatory scrutiny and government interventions to address pressing issues like the energy transition and climate change. 

The industry is evolving towards a partnership of human intelligence and artificial intelligence to navigate these challenges and ensure sustainable pension incomes for future generations.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.