, Japan
/Konstantin Planinski from Unsplash

Tokio Marine Holdings acknowledges improper conduct, implements reforms

A Group Audit Committee will be established to replace the Internal Control Committee, expanding its scope.

Tokio Marine Holdings, as the parent company of Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co, acknowledges and apologizes for the improper conduct that led to the submission of a business improvement plan by the subsidiary to the Japan Financial Services Agency. 

In response, Tokio Marine Holdings is implementing major measures to strengthen the management of its non-life insurance subsidiaries.

The insurer said there will be an establishment of a "Group Audit Committee" to replace the Internal Control Committee, expanding its scope to include deliberations on individual incidents with external perspectives (effective April 2024).

Also, a consolidation of the second and third lines of defence in domestic businesses to provide direct guidance and supervision to group companies (specific action plan to be developed in FY2024).

An implementation of direct audits by holdings for domestic group companies, including those with internal audit functions, starting intermittently from FY2024.

ALSO READ: JFTC storms four big Japanese insurers for alleged cartel behaviour: Report

Reinforcement of the compliance and risk reporting system, including regular meetings to examine potential legal violations and raise awareness of risks (beginning FY2024), will also be changes made.

Lastly, a review and clarification of reporting guidelines from group companies to Holdings regarding compliance issues, with a focus on incidents likely to have a qualitative impact (implemented November 2023).

To recall, the Japan Fair Trade Commission (JFTC) raided four major Japanese insurance companies – Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co., Sompo Japan Insurance Inc., Mitsui Sumitomo Insurance Co., and Aioi Nissay Dowa Insurance Co. – along with two of their agents, in suspicion of engaging in cartel behaviour, reported last December.

The suspicion centres around the adjustment of premiums in business insurance policies. Specifically, these companies are alleged to have colluded in setting premiums for policies covering several large corporations and government entities.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.