, India
/Pixabay

India's regulator clears Digit Insurance for IPO launch: Report

Bankers are anticipating 2024 to be one of the country's biggest years for IPOs.

India-based Digit Insurance received a green light from the Securities and Exchange Board of India to launch an initial public offering (IPO), as reported by Reuters.

After resolving compliance issues that previously delayed the deal, as per a letter seen by Reuters, it initially filed for an IPO in August 2022. However, the securities agency halted its plans twice, citing concerns over the legality of certain share issuances.

READ MORE: India regulator clears Fairfax-backed Digit's IPO after delay, letter shows

Digit was valued at $3.5b in its last funding round. Following efforts to address these issues, Digit, a player in the general insurance sector backed by Canadian billionaire Prem Watsa's Fairfax Group and A91 Partners, resubmitted its IPO papers to SEBI last March, which has now received approval.

According to the letter sent on Friday to Digit and its IPO advisers, the proposed IPO can open for subscription within 12 months. 

Whilst the letter does not detail the earlier compliance issues or SEBI's stance, sources familiar with it suggest that the regulator is now satisfied with the IPO application.

Digit declined to comment on the matter, and SEBI did not immediately respond to requests for comment. The company plans to market its IPO to potential investors over the next month and aims for a listing by May. 

ALSO READ: India’s life insurance premiums fall in January

The IPO aims to raise $151m through its listing, along with an offer for the sale of 109.4 million shares, according to its prospectus.

Digit's listing plans align with a surge in India's stock markets and public listings, with bankers anticipating 2024 to be one of the country's biggest years for IPOs, as previously reported by Reuters.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.