, Malaysia
163 views
/Ravin Rau Getotc from Unsplash

About 63% of Malaysian women lack self-perceived insurance understanding: report

Only 23% expressed confidence in their understanding of insurance and takaful products.

Nearly two-thirds of Malaysian women have a poor self-perceived understanding of insurance and takaful products, this is almost two times more than the men surveyed, according to Sun Life Malaysia’s “Insure or Unsure: Sun Life Insurance Literacy Survey”.

“It is disheartening to see such low levels of literacy among those surveyed. In today’s ever-changing economy, Malaysians need to bolster their financial resilience by acquiring the necessary knowledge and skills to manage their finances and plan for the future,” said Raymond Lew, chief executive officer of Sun Life Malaysia.

The report surveyed 1,107 Malaysians, which revealed that one-third or 32% of Malaysians have no insurance or takaful protection despite 72% acknowledging its importance in providing financial protection against unexpected life events.

ALSO READ: Working Indian women lead in life insurance ownership

Ninety-two per cent of those without a policy fall into the monthly income bracket of RM5,000 and below.

The survey also showed that 22% of respondents have little to no insurance knowledge and 55% are unsure about their understanding and rely on others for assistance. Only 23% expressed confidence in their understanding of insurance and takaful products.

Women were reported to be twice as likely as men to face difficulties in recalling key information about their insurance or takaful plans. Additionally, it was found that Malaysian women are doubly reliant on agents for policy comparison and recommendations compared to men.

 

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.