, India
Photo via Pexels

Working Indian women lead in life insurance ownership

The financial security of urban Indian women have gone up to 62% in 2024 from 57% in 2019.

Urban India's working women lead in financial protection, surpassing men in life insurance ownership for the first time in five years.

About 77% of working Indian women own life insurance compared to 74% of men, according to the fifth edition of the India Protection Quotient survey (IPQ 5.0) by Max Life Insurance.

“It reflects the strides society is making in gender equity through financial inclusion. The milestone of working women surpassing men in life insurance ownership for the first time in five years is an important one depicting a bright future ahead,” said Prashant Tripathy, managing director and chief executive officer of Max Life Insurance.

Thus, women homemakers showed a protection quotient of 38, with an increase in the Knowledge Index from 38 (2019) to 49 (2024).

The survey, in partnership with KANTAR, further revealed that urban Indian women’s financial protection level has increased from 33 to 40 in the last five years.

Post-pandemic, women's confidence in financial security has risen to 62% (from 57%), whilst life insurance ownership for all women has increased from 71% (from 67%). 

ALSO READ: India’s life insurance premiums fall in January

Urban Indian women also expressed reduced concerns about term plan sufficiency, dropping from 61% (2019) to 48% (2024), post-pandemic. However, there is a comprehension gap on the importance of 'Sum Assured' in purchasing term plans.

In terms of ownership of term plans, working women surpassed men at 33% whilst over 54% of women homemakers demonstrated awareness of term insurance products.

Efforts to close the gender gap in life insurance ownership were also evident, with only a 3% difference compared to men. The Knowledge Index for women, however, remains relatively stagnant.

Moreover, working women also demonstrated financial prudence by allocating 45% of their income to savings and investments. They also allocated 40% to basic expenditures and 14% to luxury spending.

66% of women prioritized saving for their children's education. Additionally, 49% of women showed a greater inclination to save for their children's marriage than men at 39%.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.