, APAC
/Julian Hochgesan from Unsplash

APAC foreseen as top growth region in self-driving car insurance market

The market is projected to reach $88.1b by 2032 globally.

Asia Pacific is poised for the fastest-growing region in 2023 to 2032 in the self-driving car insurance market, driven by increasing populations and growing interest in driving technology and features. It is projected to grow at a rate of 19.0% in eight years.

However, North America leads the market, with nearly two-fifths of the revenue share in 2022.

Allied Market Research recently released a report titled "Global Self-driving Car Insurance Market," which showed that the global self-driving car insurance market generated $22b in 2022 and is projected to reach $88.1b by 2032, with a compound annual growth rate (CAGR) of 15.3%.

Key factors driving this growth include advancements in autonomous technology and increased vehicle purchases. 

ALSO READ: It costs 47% more for Australians to pay their car insurance premiums versus five years ago

However, regulatory complexities have posed challenges to market expansion, especially amidst the COVID-19 pandemic, which impacted global activities and automotive manufacturing.

The report indicates that the personal segment dominates the market, holding three-fourths of the market share in 2022 and is expected to maintain its leadership status throughout the forecast period.

 Similarly, the third-party liability coverage segment is projected to maintain its dominance, driven by the growing number of vehicles and accidents.

In terms of distribution channels, independent agents/brokers are expected to retain their leading position, offering expertise in automotive technology. 

However, the "others" segment is anticipated to grow rapidly due to increasing partnerships among technology companies, automobile manufacturers, and corporations.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.