, Japan
/Miftah Rafli Hidayat from Pexels

Japan P&C faces investor caution despite positive outlook

Jefferies anticipates a quicker unwinding of equity cross-holdings.

In a recent Jefferies report, the initiation of coverage on JP insurance sparked robust discussions among investors, largely aligning with the bullish thesis, notably favouring MS&AD as the top pick, it said in a research note yesterday.

The report notes concerns among domestic investors regarding near-term crowding but acknowledges the sector's promising medium to long-term upside potential. 

Overseas investors are showing increasing interest in the Japanese P&C insurance space, recognizing it as a compelling secular story alongside favorable macroeconomic factors.

Jefferies anticipates a quicker unwinding of equity cross-holdings by Japan P&C, potentially boosting ROE by 4-6 percentage points by FY29. A potential raise in ROE target by Sompo from the current 10% to the mid-teens could further validate this thesis.

ALSO READ: Japan's P&C sector surges with focus on profitability and international expansion

The report suggests that consensus might be too conservative on overseas earnings outlook, particularly concerning MS&AD's Amlin turnaround. Structural enhancements, including the elimination of loss-making policies and lower combined ratios (CoR), indicate stronger performance ahead.

Despite inflationary pressures, a positive auto premium hike indicates potential CoR improvement domestically, though investor caution persists due to past execution track records.

Japan's current CoR of 95-101% compared to global P&C averages of mid-80% to low-90% highlights potential improvement opportunities, especially given Japan's premium hike cycle. Despite crowding concerns, Japan P&C offers competitive total capital return yields of 5-8%, akin to HK/China insurance and surpassing the global average of 5%. 

Lower risk-free rates in Japan suggest a re-rating upside, especially with increased foreign ownership potentially driving the next rally.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.