, South Korea
Photo via Pixabay

FSC announces enhanced MyData 2.0 in financial services

Amongst the improvements to be implemented is expanding MyData’s access to the digitally vulnerable.

Korea’s Financial Services Commission (FSC) announced its plan to introduce an improved MyData to allow better access and use of the platform.

In a statement on 4 April 2024, FSC Chairman Kim Joo-hyun said that the plan for MyData 2.0 “is aimed at enabling more versatile utilisation of data by MyData service providers to help them improve their service quality for consumers.”

ALSO READ: South Korea joins multilateral agreement for strengthened financial regulation

One of the improvements on MyData 2.0 is its availability to digitally vulnerable groups, like the elderly, and individuals with visual impairments. They will be allowed to visit a bank to apply and use MyData service. Meanwhile, those aged 14 years old or above will be allowed to sign for the financial service without having to submit consent from a parent or legal guardian.

MyData service providers will be able to access more detailed information about consumer spending and payment history through the newer version of the platform, FSC said. This will allow them to better understand spending patterns to develop more individually tailored asset management services, it noted.

FSC also aims to create a one-stop search of financial accounts across all institutions, so that consumers do not have to remember and select which financial product and which company they signed up for. Users will also be able to look for inactive accounts and cancel them via the MyData app.

MyData 2.0 will also feature improved data protection and information security by giving data subjects more control over their data when shared with third-party entities, FSC said.

The MyData in financial services was launched in January 2022. It currently has 69 service providers with more than 117.8m subscribers.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.