, Japan
/Pixabay

Japan's life insurers shift focus to domestic bonds: Report

In recent years, high hedging costs have kept insurers from investing in foreign debt.

In light of the recent end to negative interest rates in Japan, the country's life insurers are expected to adjust their investment strategies for the new fiscal year, reported Bloomberg.

With the removal of sub-zero interest rates by the Bank of Japan (BOJ) and the anticipation of further rate hikes, life insurers are likely to increase their investments in domestic sovereign bonds.

The yield on 30-year sovereign securities, favoured by insurers for meeting long-term obligations, has risen to nearly 2%, making it an attractive investment option.

READ MORE: Investment Plans for Japan’s Insurers Will Likely Favor JGBs

Expensive hedging costs have deterred insurers from investing in foreign debt with hedges in recent years.

Despite the wide yield gap between US and Japanese 10-year yields, the cost of hedging against currency fluctuations often outweighs potential returns, especially with the return from US notes becoming negative.

Insurers may indicate interest in purchasing foreign sovereign and corporate debt without currency hedges, especially as the Federal Reserve is expected to implement interest-rate cuts gradually.

ALSO READ: Japan’s insurance market to expand 3.12% CAGR by 2027

However, concerns about potential yen strengthening and the challenging currency landscape pose obstacles to overseas investments.

Leading life insurers, including Nippon Life Insurance Co., Sumitomo Life Insurance Co., Dai-ichi Life Insurance Co., Japan Post Insurance Co., and Meiji Yasuda Life Insurance Co., are set to unveil their investment plans for the new fiscal year.

Global investors closely monitor these plans, given the significant assets under management by Japanese life insurers, which collectively amount to $2.6t.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.