, India
/Siddique Sk from Unsplash

CareEdge forecasts 11% to 13% growth for India’s life insurers

Digital infrastructure is expected to enhance distribution channels.

The slower growth amongst India’s life insurers is attributed to factors like the new tax regime, flat group premiums, and the strong momentum experienced in March 2023, said CareEdge Ratings.

In fiscal year 2024 (FY’24), new business premiums of life insurers saw a modest 2.0% growth compared to 17.9% in FY23. 

Private insurance companies, though maintaining growth, have seen a subdued pace compared to the previous year, playing a role in counteracting the decline in LIC premiums.

Over the two years from FY’22 to FY’24, private companies have grown at a Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 16%, contrasting with LIC's 5.8% growth and the industry's 9.7%.’

Despite challenges faced in FY24 due to regulatory initiatives, FY25 is expected to see a rebound in new business premiums on a lower base. 

ALSO READ: India's life insurers' new business grows 2% YoY FY’24

Total premium growth is anticipated to remain steady, with regulatory pressures easing. 

CareEdge forecasts a continued growth rate of 11% to 13% over the next three to five years. 

This growth will be driven by factors like prudent underwriting, high GDP growth, urbanisation, demand for protection plans, and initiatives to increase insurance coverage, especially in rural areas through programs like Bima Vaahak and Bima Sugam. 

Product innovation, customisation, and rising demand for retirement products due to an ageing population and low availability of government-sponsored social security mechanisms also contribute to growth prospects. 

Digital infrastructure is expected to enhance distribution channels.

However, challenges such as fraud, lapse ratio, macroeconomic changes, and regulatory uncertainties remain. Overall, the medium-term outlook for the life insurance industry is positive.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.