, Australia
/AbsolutVision from Pixabay

ARPC simplifies reinsurance for terrorism risks

Insurers must cover eligible policies in a declared terrorism incident, though scheme participation is voluntary.

Since the inauguration of Australia’s Terrorism Insurance Act (now Terrorism and Cyclone Insurance Act), the Australian Reinsurance Pool Corporation (ARPC) accumulated 228 insurers and AU$364m in gross written premiums, as of June last year.

In Australia, the Act was enacted in 2003 after insurers withdrew terrorism cover post-9/11, according to WTW’s Terrorism Pool Index 2024.

From there, the ARPC was formed to administer terrorism insurance, covering eligible losses for commercial property, business interruption, and public liability. The scheme excludes life, personal injury, and workers' compensation. 

Insurers can reinsure terrorism risk with ARPC, and claims are funded through a combination of insurer retention, retrocession, and the Commonwealth guarantee, totalling over $14b.

Participation in the scheme is voluntary for insurers, but they must provide cover for eligible policies in a declared terrorism incident. Most commercial insurers opt for ARPC reinsurance. Insureds can also buy terrorism coverage from private insurers without the need for a local policy. 

ALSO READ: Elevated risk environment prompts challenges for reserve management

ARPC provides standardised reinsurance agreements for insurers and offers guidance for obtaining coverage. Claims are initially handled by property insurers, who may seek recovery from ARPC.

The Terrorism Pool Index 2024, a compilation of government-sponsored reinsurance schemes from International Forum of Terrorism Risk (Re)Insurance Pools (IFTRIP) member countries, is in its fifth annual edition, produced by WTW in collaboration with IFTRIP nations. 

IFTRIP, chaired by the U.S. Federal Insurance Office (FIO), facilitates global cooperation among sovereign-backed terrorism reinsurance pools. It fosters relationships, information exchange, and joint efforts against terrorism.

IFTRIP, established in 2016, focuses on enhancing international collaboration in terrorism risk insurance. It has successfully achieved this goal and is expanding its scope to address emerging risks like cyber and CBRN threats. The current edition features summaries of member nations' risk transfer mechanisms and insights from WTW's senior leadership.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.