, Singapore
/AbsolutVision from Pixabay

1 in 3 executives dread political risk in 2024

More than 60 countries are holding elections this year.

At least one in three business leaders said that political risk is the “biggest threat” against their businesses this year, whilst 16% said they are not prepared whatsoever.

Forty-four per cent (44%) of Singaporean-based business leaders indicated they currently operate in a high-risk environment, according to Beazley’s Geopolitical Risk Snapshot 2024

“More and more, Singapore business executives are considering the political risk landscape and how international affairs impact their ability to operate.  Will relations between China and Taiwan improve?  How will elections across Asia impact stability in the region? These are the big questions right now.” Jack Suk, Underwriter - Political Risks & Trade Credit, Asia Pacific

This year, over sixty countries are holding elections, giving more than two billion people the chance to vote. These events will be closely watched by analysts worldwide, according to Beazley’s Geopolitical Risk Snapshot 2024.

Amidst global tension, political risk and violence are top concerns for business leaders. Early recognition and mitigation are crucial, both internationally and domestically.

ALSO READ: InterContinental Singapore is saving insurance for a rainy day

Its annual Risk & Resilience reports focus on global business leaders' worries and readiness for geopolitical risks. Seventy per cent (70%) of them are worried about how this year's elections could affect their international operations and trade.

From the Middle East to Ukraine and Western democracies, the complexity of geopolitics poses challenges to business strategies.

The report narrowed three key issues: the potential rise in political violence and property damage due to polarised views globally, the risks associated with mining critical minerals for decarbonisation efforts, and Africa's potential economic growth driven by renewable energy despite political volatility.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.