, Japan
/Alfie Huo from Pexels

Nippon Life eyes 20% surge in core operating profit by 2026

The insurance company laid out its three-year targets focusing on boosting revenues.

Nippon Life Insurance Company said it targets to grow its core operating income to ¥860b (US$5.48b) by 2026 by leveraging on sales and new revenue sources.

This target is 20% more than the 2023 target of ¥713b (US$4.55b). Furthermore, Nippon Life targets to double the current level by 2035.

Also part of its 2026 targets is increasing the number of customers to 15.6m from the 14.95m 2023 target. It also hopes to increase the number of corporate customers to 350,000 from 343,000 in three years.

On policyholder dividend payout ratio, Nippon Life aims to maintain it at around 60% in 2026 until 2035 from 73% in 2022.

ALSO READ: Nissay positioned for stability with strong capital and operating profits – AM Best

“The three years covered by the mid-term business plan is a period to strongly promote Group business management, where acceleration of expansion on sales performance and new revenue streams is pursued in order to boost the rate of mid to long term growth,” the company said.

Nippon Life cited five strategic directions it will take to achieve its targets. These are enhancing the value of its insurance business in the domestic market, offering peace of mind in the domestic market in an even more multidimensional way, expanding the global business, advancing the financial strategy, and building a stronger business foundation.

The company specifically said it will work on implementing proactive diversification of sales channels centred on sales representatives, creating added value through original and competitive insurance and services, expanding customer inflow by improving convenience, developing new business strategies, expanding through new investments, and building a resilient portfolio among others.

Nippon Life also listed its environmental targets by 2026, which includes decreasing carbon emissions by at least 51% from 2013, and net zero and 100% renewable energy ratio.

¥1=US$0.0064

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.