, South Korea
/Akuptsova from Pixabay

Overseas ventures of South Korean insurers post mixed results in FY’23

Insurers have operated 41 overseas businesses in 11 countries as of yearend.

South Korea’s net income for domestic insurance companies' overseas ventures ended in the negative, declining by $138.4m to reach -$15.9m, in fiscal year 2023 (FY’23).

Conversely, net income for life insurers surged by $27.9m or 86.1% to $60.3m, while non-life insurers faced setbacks due to natural catastrophes, resulting in a decrease of $166.3m to minus $76.2m, data from the Financial Supervisory Service (FSS) showed.

As of year-end 2023, a total of 11 countries hosted 41 overseas businesses operated by four life insurance and seven non-life insurance companies. 

The insurance sector overall experienced a net income decline of $138.8m, totalling minus $27.0m in 2023, primarily attributed to significant losses caused by a wildfire on Maui Island. 

However, the financial investment sector saw a modest increase in net income by $0.4m, reaching $11.1m, driven by improved performance in real estate rental and leasing.

ALSO READ: Korean insurers immune from overseas CRE decay: Fitch Ratings

Regionally, Asia operations reported a yearly net income increase of $24.8m to $129.9m in 2023, whilst European operations saw a net income of $4.1m, up by $7.2m from the previous year. 

Conversely, losses in the US expanded by $170.4m, resulting in a net loss of $149.9m for 2023.

Aggregate assets of overseas businesses amounted to $6.44 billion at the end of December 2023, marking a 1.7% increase from the previous year. 

However, liabilities contracted by 9.0% to $3.44b due to the implementation of IFRS 17, which measured insurance liabilities at current market value. 

Shareholders' equity rose by 17.6% to $3.00b, driven by the introduction of IFRS 17 and paid-in capital.

The FSS will monitor the financial stability of overseas businesses and support newly established operations as domestic insurance companies continue to expand into global markets.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.