, Indonesia
/Atish Sewmangel from Unsplash

Indonesia's vehicle sales drop risks finco asset quality

Fitch expects finco sector receivables to grow at a high-single-digit rate in 2024.

A downturn in new four-wheel vehicle sales in Indonesia will prompt local financing and leasing companies (fincos) to explore alternative business lines for sustained growth, Fitch Ratings predicts. 

Whilst this shift could boost profitability if successful, it also poses risks to asset quality if credit standards are compromised.

According to the Association of Indonesia Automotive Industries (GAIKINDO), new four-wheel vehicle sales dropped by approximately 24% year-over-year to about 215,000 units in the third quarter of 2024. 

Factors contributing to this decline include deferred spending ahead of national elections. Despite recent tax breaks on electric vehicles (EVs), which are positive for demand, their impact is expected to be limited as the battery EV segment accounted for less than 4% of total car sales in 2023.

ALSO READ: Rising S’pore EV registrations prompt insurers to evaluate premiums and coverage

Fitch expects finco sector receivables to grow at a high-single-digit rate in 2024, driven by increased new-car financing penetration and diversification into segments like used-car financing. 

Whilst used-car financing typically yields wider margins, it also carries higher credit-impairment costs. There's a risk that lenders might increase exposure to high-risk borrowers to maintain growth and margins, potentially weakening their standalone credit profiles.

However, most Fitch-rated Indonesian fincos' ratings are expected to remain stable due to anticipated extraordinary support from stronger shareholders. 

Commercial-vehicle and heavy-equipment financing growth is not expected to be strong in 2024 due to lower global commodity prices, which influence demand for such vehicles. 

Similarly, smaller-ticket consumption loans are not expected to see significant growth in the near term due to potential volatile delinquency behaviour.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.