, APAC
/Matheus Natan from Pexels

Why are intangible assets more valuable but less insured?

Only 44% of respondents feel prepared for an IP ‘Black Swan’ event, Aon said.

Only 19% of intangible asset value is insured, revealing a persistent protection gap for intangible assets. To compare, 60% of tangible assets are covered, according to Aon.

The Aon-sponsored research titled “2024 Intangible versus Tangible Risks Comparison Report”, conducted by the Ponemon Institute, involved 2,462 organisations globally engaged in cyber risk and enterprise risk management.

The report sheds light on evolving threats like artificial intelligence (AI), cyber, and intellectual property (IP), emphasising the role of insurance in safeguarding intangible assets. 

Understanding these risks aids organisations in resource allocation for protection against tangible and intangible perils.

Evolving perils like generative AI, cybersecurity, and IP misappropriation pose significant potential losses for intangible asset values.

Additionally, only 44% of respondents feel prepared for a cyber or IP ‘Black Swan’ event.

ALSO READ: Japan bucks trend, positive asset returns boost pension index in Q4’23

In the face of highly complex multi-decade AI transformation, where risks and rewards are uncertain, the velocity of these risks is expected to rise. 

Traditional historical reflections may not suffice in predicting future risks, particularly in the realms of cyber or generative AI. However, understanding and modelling these risks over time is feasible.

The average total value of intangible assets exceeds that of tangible assets by nearly 14%. Furthermore, the probable maximum loss for intangible assets surpasses that of tangible assets by almost 37%.

Sixty-seven per cent (67%) of organisations either use or plan to use AI products or services.

Fifty-six per cent (56%) of organisations experienced a significant security exploit or data breach in the past 24 months. Although most organisations lack specific IP insurance policies, nearly two-thirds express interest in purchasing them.

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.