, New Zealand
/Sulthan Auliya from Unsplash

Rising claims spark fears amongst New Zealand home buyers

CEO urges insurers to ensure insurance accessibility.

Natural hazard risk is now the second most important consideration for home buyers and renters, after price. New research from insurers AMI, State, and NZI shows that 86% of people consider climate risk when choosing a home, up from 55% two years ago.

The study reveals that weather and natural disaster risk ranks just below price, and ahead of factors like crime rates, school zones, and public transport. Additionally, 90% of respondents want more publicly available information on hazard risks.

AMI, State, and NZI CEO Amanda Whiting highlights the increased awareness and concern about climate risks, noting that events like Cyclone Gabrielle have significantly influenced people's choices. 

The research, featured in the latest Wild Weather Tracker, reported 6,712 weather-related claims over a mild summer, with Canterbury experiencing 37% of these claims, mainly due to storms and strong winds.

ALSO READ: NZ general insurance GWP to grow 7.3% annually

The survey also found that 79% of people want councils to provide more hazard risk information, followed by real estate agents (57%), the government (52%), and insurers (41%).

The Wild Weather Tracker includes details on assessing a property’s natural hazard risk and accessing the Disaster Claims Hub for claim information post-events.

Whiting emphasises the importance of maintaining strong, sustainable insurance amid increasing claims and inflation-driven premium hikes, whilst also working with councils, the government, and other partners to ensure insurance accessibility. She stresses the need for proactive measures to prevent disasters like those of summer 2023.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.