, APAC
/Annie Spratt from Unsplash

Swiss Re Institute report predicts AI impact on health industry

Insurers are advised to take advantage of this to expand cyber risk offerings.

The global health and pharmaceuticals sector will face the most significant impact from artificial intelligence (AI) over the next decade, a new report by Swiss Re Institute indicated. 

"While IT services are currently the most affected by AI risks as a pioneer in this area, this is set to change as the use of technology becomes more widespread across all industries, such as in health and mobility. Insurance companies are therefore starting to introduce specific cover for AI performance failures – one of the biggest risks for all industries,” commented Christoph Nabholz, Chief Research & Sustainability Officer at Swiss Re, in a press release.

In the health sector, AI is increasingly used to streamline tasks such as administration, patient monitoring, diagnosis, and drug development. However, the risks are also rising, with potentially serious or fatal consequences. 

Flawed or biased AI algorithms could lead to misdiagnosis, resulting in severe illness or loss of life.

The report “Tech-tonic shifts: How AI could change industry risk landscapes” identifies 'mobility and transport' as the second most at-risk industry, largely due to AI-powered connected and automated driving in complex urban environments.

 'Energy and utilities' rank third, as AI is crucial for the net-zero transition, supporting electrification and smart grid development.

ALSO READ: Health insurers show mixed profit margins in Q4’23

"The benefits of AI are significant for a broad range of industries, but there are also risks that can lead to potential vulnerabilities. Given its role as a shock absorber, the re/insurance industry has an important role to play in addressing AI-related risks and helping build the digital trust needed to harness the full potential of such emerging technologies." Pravina Ladva, Group Chief Digital & Technology Officer at Swiss Re, also said in the press release.

The Swiss Re Institute said that Insurers are beginning to introduce specific AI products, particularly for performance risk. 

There is considerable potential for expansion in this area. Cyber risk overlaps with AI exposures, potentially leading to new types of insurance coverage. Insurers will also need to monitor established lines like property and liability for losses caused by AI failure or intellectual property risks.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.