, New Zealand
/Andrea De Santis from Unsplash

S. Korean insurers’ Q124 profits plummet by 11.1%

This was equivalent to $3.58b.

The net income of South Korea’s insurers bagged $3.58b (KRW4.8443t) during the first quarter of the year (Q124), falling 11.1% year-on-year (YoY), data from the Financial Supervisory Service (FSS) showed.

Life insurers dipped 34.8% to $1.39b (KRW1.875t). Bucking this trend, insurance income slightly increased on a YoY basis, whilst investment income narrowed.

Notably, profits of non-life insurers surged 15.4% to $2.20b (KRW2.969t) in Q124, whilst insurance income expanded on the back of decreasing liabilities for incurred claims. However, investment income fell mainly due to losses on valuation of financial assets.

Premium income for all insurance companies in the first three months of 2024 was $43.62b (KRW58.9521t), down $57.8m (KRW78.1b) or 0.1% from the previous year. 

Life insurance premium income decreased by $744.4m (KRW1.0059t) or 3.5% to $20.75b (KRW28.0393t), with growth in protection-type insurance (13.3%) but declines in savings-type plans (9.2%), variable life insurance (2.1%), and retirement pensions (33.5%). 

ALSO READ: How does S. Korea fare in terms of risk resilience?

Non-life insurance premium income rose by $686.6m (KRW927.8b) or 3.1% to $22.88b (KRW30.9128t), with long-term insurance increasing by 4.9% and general insurance by 10.2%, though auto insurance and retirement pensions decreased by 0.3% and 4.7%, respectively.

Overall profitability declined, with return on assets (ROA) dropping 0.27 percentage points to 1.58% and return on equity (ROE) falling 2.03 percentage points to 11.95% year-over-year. 

As of March 2024, total assets of insurance companies were $904.72b (KRW1,222.6t), down $1.48b (KRW2.0t) or 0.2% from December 2023, whilst shareholders' equity decreased by $6.44b (KRW8.7t) or 5.2% to $116.77b (KRW157.8t). 

Higher interest rates reduced the valuation of financial assets, leading to a decrease in total assets, while total liabilities increased by $4.88b (KRW6.6t) due to rising insurance operating activities.

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.