, Taiwan
/Jimmy Liao from Pexels

Cathay Life gets to keep crown as leading insurer in Hong Kong: Moody’s

Cathay Life is forecasted to stay profitable in the next 12-18 months.

Moody's Ratings sees Cathay Life as the largest life insurer in the domestic market, supported by a robust franchise and a strong agency force. 

The insurer is transitioning to products with higher protection elements and longer premium payment terms, which will enhance profitability and earnings quality over the next 12-18 months.

Savings-oriented traditional life products accounted for 42.3% of the first-year premium equivalent in 2023. The investment mix includes high asset risks due to significant allocations in equities and real estate.

Capitalisation remains sensitive to equity market volatility but is solid due to strong earnings and a focus on less capital-intensive products.

The insurer's large overseas investments, partly unhedged, create significant asset-liability mismatches, exposing it to foreign exchange risks.

A foreign-currency volatility reserve of approximately $640m (TW$20.7b) can mitigate up to 60% of the earnings volatility from exchange rate movements.

The stable outlook reflects expectations of solid profitability and capital position over the next 12-18 months.

Its non-life business, Cathay Century, exudes a strong brand and capitalisation, tempered by high gross catastrophe risks and tail risks in its commercial line business, Moody’s indicated.

Cathay Century is the second-largest non-life insurer in the domestic market, benefiting from affiliation with Cathay Financial and distribution support from Cathay Life's large agency force.

Strong capitalisation is maintained through capital support from Cathay Financial, with a $620m (TW$20b) injection over the past two years counteracting capital erosion from pandemic policy claims.

Profitability is expected to recover to historically strong levels over the next 12-18 months, driven by robust underwriting profitability and good investment income.

($1.00 = TW$32.38)

Follow the link s for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.