, South Korea
/Daniel Bernard from Unsplash

Korean construction insurer maintains strong capital

KFINCO's profitability is considered modest, with a return on equity of 2.0% in 2023.

Korea Finance for Construction (KFINCO) is perceived to have a stable outlook attributable to its robust capitalisation, moderate company profile, and financial performance. Additionally, potential state support contributes to a one-notch uplift from its standalone credit quality, said Fitch Ratings.

Supervised by South Korea’s Ministry of Land, Infrastructure, and Transport, KFINCO was established to promote the domestic construction industry by providing guarantee and insurance services to member firms. 

This governmental backing enhances its financial stability and operational capacity.

KFINCO's capitalisation remains robust, with a regulatory capital ratio of 500.7% at the end of 2023, significantly above the 100% regulatory minimum. 

The steady increase in member contributions has bolstered KFINCO's capital, which exceeded KRW 5.9 trillion in 2023, covering over 90% of total assets.

KFINCO's profitability is considered modest, with a return on equity of 2.0% in 2023, up from 1.5% in 2022. 

Despite the potential vulnerability to economic and construction sector-specific shocks, the three-year average return on equity remains at 2.0%. The combined ratio has deteriorated slightly due to rising loss ratios in the guarantee business and reduced guarantee reserve reversals.

Even with high business concentration within the domestic construction sector, KFINCO has managed low member concentration risk and is expanding its geographical presence by attracting reputable general construction companies.

KFINCO has maintained a balanced asset allocation with a risky-asset ratio of 26% at the end of 2023. 

Whilst the cooperative faced impairment losses from a commercial real estate fund and corporate loans, its capital buffer is deemed sufficient to absorb these losses. KFINCO also maintains satisfactory levels of liquid assets, including cash and investment-grade fixed-income securities.

 

Follow the link for more news on

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.