, Singapore

Going Digital

Talks of digitalisation has dominated the financial services industry, and the insurance sector is no exception. A survey by Willis Towers Watson reveals that an increasing number of insurers now regard investment in digitalisation a priority, especially after the sector has lagged behind its financial services peers in adopting digital technologies due to regulations, reluctance, and cost.

Insurers are finding smarter ways to grow their business through M&As beyond traditional acquisition targets. According to the survey, almost three-quarters of global insurers (74%) believe their sector has failed to show leadership in digital innovation. “Insurers recognise the importance of building a sustainable digital infrastructure
to improve customer engagement and as an essential distribution channel, which is likely to be addressed through a combination of internally driven innovation, joint ventures, and M&A activity,” said Nicholas Chen, head of digital solutions at Willis Towers Watson in Asia Pacific.

More acquisitions to come
Almost half of the survey respondents (49%) expect to make an acquisition over the next three years, directly driven by the desire to acquire digital technologies, including 14% who intend to make more than one acquisition. Nearly all respondents (94%) expect distribution to be the area where digital technologies have the greatest impact over the next five years.

Distribution is a recurring theme for insurers surveying the digital landscape, as it offers opportunities to find new ways to market, and to build closer relationships with consumers of their products and services.

BRI Life mengandalkan kanal bancassurance di tengah permintaan asuransi yang meningkat

Hingga November 2023, kanal bancassurance berkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life.

Allianz Syariah menawarkan asuransi Syariah untuk seluruh masyarakat Indonesia

Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah mendorong perusahaan menerapkan langkah jangka pendek dan panjang.

CEO MSIG Asia berbagi pendekatan terhadap evolusi manajemen risiko

CEO Clemens Philippi menjelaskan alasan MSIG Asia berpegang pada strategi berbasis Jepang untuk berpikir jangka panjang dan keberlanjutan.

Zurich memprediksi sektor UMKM sebagai potensi pertumbuhan untuk asuransi embedded

Roopa Malhotra dari Zurich mengadvokasi asuransi embedded, menekankan sifat kontekstualnya sebagai katalisator kesadaran dan adopsi nasabah.

Bagaimana Singlife berencana untuk memperbesar penetrasi asuransi di Filipina melalui GCash

Para ekspert menyoroti paparan ekonomi negara tersebut terhadap perubahan iklim.

Titan-titan asuransi dan perbankan Asia berjanji untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim

Pemimpin-pemimpin asuransi dan perbankan bergabung untuk mengatasi perubahan iklim, dengan menekankan perlunya investasi berkelanjutan dan strategi transisi yang inklusif.

Penurunan bisnis asuransi kredit memengaruhi Asuransi Asei Indonesia

Penurunan pada segmen asuransi kredit pada 2023 memengaruhi premi bruto perusahaan asuransi tersebut.

Perubahan dalam regulasi asuransi memicu transformasi industri pada 2024

CEO MSIG Asia menyatakan 2024 sebagai tahun pertumbuhan bagi perusahaan asuransi, namun memperingatkan dampak regulasi dan sosio-ekonomi yang bervariasi.

Mengapa embedded insurance menjadi keharusan

Sebagian besar, sekitar 16% dari pendapatan asuransi di Asia kini berasal dari embedded insurance.

Warga Singapura berjuang dengan cakupan penyakit kritis meskipun terjadi penurunan dalam kesenjangan perlindungan

Chief marketing dan proposition officer  AIA SG mengharapkan perusahaan asuransi dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen pada 2024.